Pages

Labels

nilna. Powered by Blogger.

Friday, 10 April 2015

Tob Story Mini Pocket Book Tao Kae Noi

The "wealth" is only an "end of journey"
The "perseverance" is actually the"key" to "success"

Bab 1
Uang Mudah - Uang Sulit

Segera setelah saya memutuskan untuk keluar dari universitas dan sepenuhnya mendedikasikan hidup saya pada jalur bisnis, hidup saya berbalik seketika.
Otak saya selalu berpikir tentang angka, amanjemen dan perluasan usaha.
Saya tahu gairah tersebut mendorong saya ke suatu pekerjaan yang sangat mengasyikkan dan menyenangkan.
Meskipun malu untuk memberitahu teman-teman bahwa saya meninggalkan universitas untuk menjual chesnut, namun dalam hati saya merasa sangat bangga.
Itu sebagian karena saya mencapai kebebasan finansial.
Saya tidak lagi meminta uang kepada orang tua saya sejak masih duduk di bangku SMA.
Waktu itu, saya mendapatkan uang dari bermain game. Saya hanya duduk di depan komputer dan menemukan kesempatan untuk menghasilkan sejumlah keuntungan. Saya menggunakan otak saya, bukan otot saya, untuk menghasilkan keuntungan. Intelek ini begitu keren di mata para remaja.

Apa yang saya lakukan tidak sukses sampai bisnis chesnut itu.
Saya meraih kembali kebebasan finansial. Itu membuat saya bahagia meskipun saya harus menginvestasikan banyak energi. Saya harus membantu "Paman Tuang" mengangkut mesin dan berkarung-karung chesnut dan menjualnya di toko.
Kali ini tidak sekeren usaha saya terakhir.
Namun, saya tidak pernah merasa merana. Sebaliknya saya senang dan menikmati menginvestasikan energi saya untuk mendapatkan uang.
Setiap hari saya bangun pukul 7 pagi, mandi, berpakaian dan bersiap-siap untuk pengirima chesnut.
Setelah memperluas cabang dan mempekerjakan lebih banyak karyawan, saya turun ke lantai bawah untuk memberikan penjelasan singkat kepada staf saya tentang lokasi tempat pengiriman chesnut dan seberapa banyak.
Sebuah kulkas stainless steel besar berdiri tepat di sebelah rumah saya, dengan sekitar tujuh atau delapan karung chesnut di dalamnya.
Dia menuangkan chesnut dalam ait dan menyortir chesnut yang mengambang. Chesnut yang tenggelam dikemas ke dalam kantung-kantung berukuran lima kilogram.
Karyawan saya akan mengirimkan sebagian kantung dan saya mengirimkan sebagian lainnya karena saya ingin sekaligus memerikan cabang di waktu yang sama.
Dari melakukan hal ini, saya memeriksa lima cabang sehari dengan jarak tempuh lebih dari lima kilometer.

Sunday, 8 March 2015

Belajar mengendalikan marah

Mengupas Tentang Sakit Kepala


Aneka Hal Unik Tentang GULA


Kebiasaan buruk yg merusak gigi

Mengetahui Efek 'Jahat' Alkohol Bagi Tubuh Bila Dikonsumsi

Thursday, 22 January 2015

Kebudayaan Sunda

A.  Letak Geografis
Bagian terbesar tanah Sunda berupa dataran tinggi dan pegunungan, kecuali bagian utara berupa dataran rendah. Banyak sungai mengalir dari pegunungan menuju laut sebelah utara atau Laut Jawa, bermuara ke laut sebelah barat atau Selat Sunda maupun mengalir ke laut sebelah selatan atau Laut Hindia.

B.  Sistem Budaya
Mereka taat mejalankan kewajiban agamanya, yaitu agama Islam, namun sering pula melakukan upacara yang tidak terdapat dalam Islam. Filsafah hidupnya tergambar dalam kata-kata ”Gemah Ripah Repeh Rapih”.

C.  Sistem Sosial
Bagi orang Sunda, keluarga batih adalah yang terpenting, ada pula kelompok yang disebut dengan bondoroyot,  yakni sekelompok kerabat di sekitaran keluarga batih tersebut.
Sistem kekerabatan suku Sunda adalah sistem kekerabatan bilateral. Orang Sunda mengenal istilah kekerabatan untuk tujuh generasi ke bawah yaitu anak, incu, buyut, bao, janggawareng, udeg-udeg, dan gantung siwur. Untuk istilah kekerabatan tujuh generasi ke atas adalah  kolot, embah, buyut, bao,  janggawareng, udeg-udeg dan gantung siwur.

D.  Kebudayaan Fisik
1.  Bahasa
Tidak seluruh lapisan masyarakat menggunakan Bahasa Sunda. Di daerah pantai utara Jawa Barat dan di daerah Banten, masyarakatnya cenderung menggunakan bahasa Jawa, terutama di wilayah Cirebon.
 

Blogroll

About